menggambar detail pondasi batu kali
Menggambar Pondasi Dangkal Pasangan
Batu bata/Batu Kali
Pondasi merupakan elemen bangunan yang sangat penting,
karena digunakan sebagai landasan dari bangunan di atasnya. Dan menjamin
mantapnya kedudukan bangunan. Pondasi tidak boleh sama sekali mengalami
perubahan kedudukan atau bergerak, dalam
arti bergerak secara mendatar ataupun tegak.
Untuk merencanakan suatu pondasi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a.
Konstruksi
harus kuat dan kokoh untuk mendukung bangunan di atasnya.
b.
Berat
sendiri bangunan termasuk berat pondasinya.
c.
Beban
berguna
d.
Bahan
yang dipakai untuk konstruksi pondasi harus tahan lama dan tidak mudah hancur,
sehingga diharapkan bila terjadi kehancuran bukan karena pondasinya yang tidak
kuat.
e.
Hindarkan
pengaruh dari luar, misalnya kondisi dari air tanah maupun cuaca baik panas
maupun dingin.
f.
Pondasi
harus terletak pada dasar tanah yang keras, sehingga kedudukan pondasi tidak
mudah bergerak baik ke samping, ke bawah maupun terguling.
g.
Pondasi
yang menerima beban berbeda harus dibuat terpisah.
Pada garis besarnya pondasi dapat dibagi menjadi 2 jenis:
a)
Pondasi
langsung yaitu apabila pondasi tersebut langsung di atas tanah keras.
b)
Pondasi
tidak langsung yaitu apabila pondasi tersebut terletak di atas suatu rangkaian
yang menghubungkan dengan lapisan tanah keras.
Pondasi Pasangan Batu Kali
Pondasi yang bahannya dari batu kali
sangat cocok, karena bila batu kali ditanam dalam tanah kualitasnya tidak
berubah. Dan pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan
lebar bagian atas paling sedikit 25 cm. Sedangkan untuk lebar bagian
bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di
atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 – 80 cm. Batu kali yang
dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm.
Pada dasar konstruksi pondasi batu
kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar,
kemudian dipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan
rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh
dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang sering
disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan
air tanah yang terdapat disekitar pondasi.
Agar pasangan bahan pondasi tidak
mudah rusak atau basah akibat air tanah, maka bidang pada badan pondasi
diplester kasar (beraben) setebal ± 1.5 cm dengan adukan seperti spesi yang dipakai
pada pasangan. Bila pada lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir atau
cukup kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong
tetapi cukup dengan lapisan pasir sebagai dasar dengan
ketebalan ± 10 cm yang sudah dipadatkan. Lapisan ini dapat berfungsi sebagai
alat pengaliran atau pengeringan (drainase).contoh detail pondasi batukali
0 komentar:
Posting Komentar